RUMAH KOTAK KAYU
Kawasan Bogor, Jawa Barat memang masih rindang. Kondisi ini memberi inspirasi bagi arsitek Indra Tata Adilaras untuk menyusun konsep desain rumah tinggal yang menyatukan aktivitas dalam ruangan dengan suasana keterbukaan dan kenyamanan diluar ruang. Konsep terwujud pada sebuah kediaman dengan lahan berukuran 11,7mx25m di kompleks Pakuan Bogor. Pertama, arsitek memilih massa bangunan berupa dua buah kotak dimana satu kotak transparan dan satu kotak masif kemudian saling “ditabrakkan” atau berpotongan. Zona pertama adalah ruangan transparan yang menampung kegiatan umum seperti ruang tamu, ruang makan dan pantri serta dikelilingi oleh taman juga kolam ikan. Bagian dalam ruang diolah berupa void dua lantai, disekat oleh jendela kaca dan kusen aluminium agar memberikan kesan lapang dan terang. Untuk meredam teriknya matahari, area ini dikelilingi oleh deretan bilah kayu jati sehingga elemen yang berfungsi sebagai kulit “kedua” (secondary skin) ini menjadi ciri khas hunian tersebut. Berada di ruang dalam terbuka ini bagaikan berada di beranda yang mengoptimalkan kesinambungan visual antara area indoor dan area outdoor bangunan. Desain ini juga mendukung konsep hunian tropis untuk sirkulasi udara segar dan masuknya cahaya alami.
Zona ruang yang kedua adalah ruangan masif dengan dinding solid yang dicat warna putih dan menampung kegiatan privat yaitu tiga buah kamar tidur di lantai atas dan area servis juga garasi di lantai bawah. Hubungan antara ruangan transparan dan ruangan masif diolah secara kreatif berupa sebuah tangga melingkar yang strukturnya terbuat dari baja dan pagarnya dari perforated metal sheet. Tangga yang diberi finishing cat warna hitam ini menjadi pusat perhatian (eye catcher) karena bentuk melingkarnya yang organik menjadi aksen di antara komposisi kotak geometris yang kaku pada hunian ini. Kusen baja di sekeliling ruangan transparan juga diberi finishing cat warna hitam sedangkan slab beton berlapis cor teraso dibuat menempel disekeliling dinding penyekat ruangan tamu dan ruangan makan lalu menerus ke halaman samping. Selain itu, interiornya ditata bernuansa modern yang mendukung konsep bangunannya.
Lokasi : Kediaman di Bogor, Jawa Barat
Arsitektur : Setiadi Sopandi, Supantah dan Adisuwarna Setyadi dari konsultan Indra Tata Adilaras
Lanskap : Ita Burhan
Kontraktor : Edhi Suwito
Aksesori : Katulampa Art & Craft
Karpet : Fio Carpet
Garis Tegas dan Unsur Organik
Di
tengah dominasi bangunan bergaya klasik, hunian tersebut tampil berbeda
dan menunjukkan karakternya yang modern melalui bentuk-bentuk yang
lugas dan garis-garis yang tegas. Ketegasan ini “dilunakkan” oleh
unsur-unsur organik yang alami seperti pepohonan di fasadnya. Andi
Wirawan sebagai arsitek sekaligus penghuni rumah ini juga ingin dapat
menikmati hembusan angin, cahaya matahari, dan aroma tumbuhan. Hal
terwujud dalam ruangan terbuka di dalam bangunan dan skylight di
beberapa ruangan. Selain itu, Andi menginginkan pengolahan ruang yang
memberi keleluasaan diantaranya melalui tata ruang tanpa sekat dan akses
yang mudah.
Misalnya, lantai dasar tidak memiliki foyer dan ruangan tamu tapi akses masuk ke dalam rumah didesain berupa koridor yang membawa penghuni ke ruang keluarga. Area ini ditata dengan ruang-ruang yang bersifat umum dan ditata menyatu yaitu ruang keluarga, ruang makan dan dapur kotor serta disekat terhadap area servis memakai susunan balok kayu vertikal juga panel tinted glass. Di lantai atas terdapat ruang kerja yang terbuka menghadap ke balkon dan kamar tidur utama sedangkan kamar tidur anak berada di lantai berikutnya. Penempatan tangganya sengaja dibuat menempel di dinding dan dibuat sejajar sehingga terjadi “pengalaman ruang” di lantai dua.
Nuansa monokromatik tampil pada fasad rumah sedangkan interiornya hadir dengan nuansa yang lebih “hangat”, simpel, rapi dan berkesan luas melalui warna cokelat kayu oak yang terdapat di furnitur serta berbagai furnitur built-in. Kaca banyak digunakan sebagai bidang penyekat transparan terutama di ruang-ruang yang berhubungan dengan halaman dalam agar interior terasa lebih luas dan cahaya dapat memasuki ruangan dengan leluasa. Penggunaan AC juga dapat dihemat dengan penempatan void yang berhubungan langsung dengan area luar. Hunian ini mampu menjadi contoh sebuah rumah tinggal di lahan terbatas tetapi mampu memberikan keleluasaan kepada penghuni sekaligus menghadirkan unsur hijau seakan-akan masuk ke dalam hunian.
Lokasi : PIK, Jakarta Barat.
Arsitek : Andi Wirawan
Pemilik : Regina
Misalnya, lantai dasar tidak memiliki foyer dan ruangan tamu tapi akses masuk ke dalam rumah didesain berupa koridor yang membawa penghuni ke ruang keluarga. Area ini ditata dengan ruang-ruang yang bersifat umum dan ditata menyatu yaitu ruang keluarga, ruang makan dan dapur kotor serta disekat terhadap area servis memakai susunan balok kayu vertikal juga panel tinted glass. Di lantai atas terdapat ruang kerja yang terbuka menghadap ke balkon dan kamar tidur utama sedangkan kamar tidur anak berada di lantai berikutnya. Penempatan tangganya sengaja dibuat menempel di dinding dan dibuat sejajar sehingga terjadi “pengalaman ruang” di lantai dua.
Nuansa monokromatik tampil pada fasad rumah sedangkan interiornya hadir dengan nuansa yang lebih “hangat”, simpel, rapi dan berkesan luas melalui warna cokelat kayu oak yang terdapat di furnitur serta berbagai furnitur built-in. Kaca banyak digunakan sebagai bidang penyekat transparan terutama di ruang-ruang yang berhubungan dengan halaman dalam agar interior terasa lebih luas dan cahaya dapat memasuki ruangan dengan leluasa. Penggunaan AC juga dapat dihemat dengan penempatan void yang berhubungan langsung dengan area luar. Hunian ini mampu menjadi contoh sebuah rumah tinggal di lahan terbatas tetapi mampu memberikan keleluasaan kepada penghuni sekaligus menghadirkan unsur hijau seakan-akan masuk ke dalam hunian.
Lokasi : PIK, Jakarta Barat.
Arsitek : Andi Wirawan
Pemilik : Regina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar