RUMAH PUZZLE
Sejak awal, pemilik rumah dan arsitek Yu Sing sepakat untuk mengacu pada konsep arsitektur tropis bergaya nusantara dengan konsep green architecture. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya eksplorasi material yang diterapkan pada hunian ini baik material daur ulang maupun material baru yang pemanfaatannya dibuat secara berbeda. Arsitektur yang ditampilkan berkonsep rumah puzzle, karena pemilik rumah memiliki banyak koleksi pernak pernik. Puzzle juga memiliki arti mengkreasikan dan memadukan berbagai material bekas. Material bekas yang digunakan seperti sisa genteng, kayu bekas, bambu dan grass block.
Agar ruangan tidak terasa panas di siang hari, arsitek memilih material grass block sebagai pembentuk fasad bangunan. Pemanfaatan material untuk fungsi yang tidak lazim ini tentu saja membutuhkan penanganan khusus dalam hal konstruksi. Pada hunian ini, grass block “dipaksa” untuk disusun secara vertikal dengan ketinggian mencapai 11 meter. Hal ini disiasati arsitek dengan terlebih dahulu membuat modul rangka baja iwf sebagai “pengkaku”. Setelah itu barulah grass block digunakan untuk mengisi modul tersebut.
Lahan yang terbatas yaitu 180 m2, disiasati dengan penggunaan split level dan bentuk geometri yang miring. Hunian ini terdiri dari empat lantai. Lantai satu dimanfaatkan sebagai gudang. Adapun suasana “rumah” baru terasa di lantai dua. Pada lantai dua terdapat ruang duduk, ruang kerja dan ruangan untuk memajang koleksi pemilik rumah. Pada lantai dua ini juga terdapat taman tengah yang berfungsi memasukkan cahaya matahari dan mengalirkan udara. Di atas taman tengah terdapat void sampai ke lantai paling atas.
Pada lantai 2,5 terdapat ruang untuk menonton TV, pantri dan ruang makan. Adapun pada lantai tiga, terdapat dua kamar tidur anak dan ruang untuk aktivitas anak. Berbeda dengan suasana pada lantai dua yang didominasi oleh pernak-pernik nusantara dengan nuansa etnik yang kental, pada lantai tiga desain interior didominasi oleh warna putih dengan sentuhan pernak-pernik anak yang berwarna-warni, sehingga menghasilkan suasana yang cerah dan ceria.
Naik ke lantai 3,5 kita akan menemukan kamar tidur utama. Kamar tidur utama bergaya modern dengan tone warna yang redup seperti krem dan cokelat. Kamar tidur utama ini juga memiliki mezanin. Lantai bawahnya difungsikan sebagai ruang menonton TV dan walk in closet sedangkan pada bagian atasnya difungsikan untuk tempat tidur. Pada lantai yang paling atas yaitu lantai empat atau rooftop, terdapat taman dan area ibadah yang sifatnya privat.
Lokasi : Kediaman Keluarga Jonathan di Kawasan Greenville, Jakarta Barat
Arsitek : Yu Sing – akanoma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar