MENYATU DENGAN ALAM PERBUKITAN
Konsep desain hunian yang diliput ini berawal dari keinginan developer Pramestha Residence untuk membangun permukiman di kawasan Dago Giri, Bandung tanpa mengurangi luas daerah resapan air di Jawa Barat.
Pengembang bersama dengan arsitek Tan Tik Lam bersepakat untuk merancang hunian yang berwawasan lingkungan (green design) sekaligus memanfaatkan pemandangan alam sekitarnya sebagai daya tarik utama. Ada dua massa yaitu bangunan utama yang berukuran besar dan terbuka serta bangunan servis yang ramping. Untuk menyesuaikan desain dengan kontur berupa lereng yang menurun curam ke arah belakang, hunian dirancang berbentuk bangunan empat lantai ke bawah dengan lantai dasar yang tidak menjejak ke tanah. Hunian ini ditopang oleh konstruksi balok dan kolom-kolom beton yang diekpos menyerupai rumah panggung modern untuk menghindari perusakan lahan dengan cara cut and fill biasa dan agar air hujan tetap mengalir. Posisi bangunan utama di desain mundur sekitar 10 m, lebih rendah dari jalan kompleks dan dapat diakses melalui ramp. Letak bangunan servis dibuat seolah-olah hanya “berpegangan” pada tepi lereng sehingga yang terlihat dari jalan hanya carport di lantai teratas. Luas bangunan 1500 m2 ini juga mengikuti Koefisien Dasar Bangunan (KDB) yaitu 20% dari luas lahan. Lahan paling bawah diolah menjadi kolam renang dan dek sedangkan area di sekelilingnya ditanami pepohonan. Wujud bangunan didominasi oleh bentuk kotak geometris yang simpel dengan dinding penyekat atau jendela kaca transparan dari lantai sampai plafon dan atap model datar. Arsitek merancang susunan ruang secara efisien, nyaman dan “mengalir” serta memberi pilihan atau “pengalaman” yang berbeda di tiap ruang juga memakai material yang mudah merawatnya. Untuk interior, tim desainer W+ berupaya menciptakan suasana yang nyaman dan teduh serta mendukung tampilan bangunan yang modern..
Lokasi : Rumah Tinggal di Kompleks Pramestha Residence, Lembang, Jawa Barat
Arsitektur : Tan Tik Lam
Lanskap : Karl Princic
Desainer interior : W. Joko, Era Said dan Bayu Radhitya dari W+
Tidak ada komentar:
Posting Komentar