Laman

Sabtu, 01 Oktober 2011

PLAT LANTAI/ATAP BETON


Plat lantai yang dimaksud adalah plat yang terbuat dari beton bertulang, dapat difungsikan sebagi lantai atau atap,

Plat Atap.

Untuk plat beton yang difungsikan sebagai atap, tebal minimum plat adalah 7 cm dengan tulangan (besi beton) 1 lapis, jarak antara tulangan beton adalah 2 x tebal plat atau 20 cm, diambil nilai yang terkecil, contoh tebal plat 7 cm maka jarak tulangan 2 x 7 cm = 14 cm, maka yang dipakai berjarak 14 cm.
Akan tetapi penerapan dilapangan biasanya menggunakan tulangan pokok diameter 8mm jarak 10 cm, sedangkan tulangan pembagi diameter 6 mm berjarak 10 cm, apabilah dak tersebut cantilever, maksimum 100 cm, bila lebih dari itu sebaiknya struktur dihitung, atau menggunakan besi beton untuk tulangan pokok berdiameter 10 mm dengan jarak 10 cm, sdengkan tulangan pembagi dapat dipaki diameter 6mm berjarak 10 cm.

konstruksi bangunan rumah sederhana

pondasi

pondasi merupakan bagian dari struktur yang paling bawah dan berfungsi untuk menyalurkan beban ke tanah,sehingga pondasi harus diletakkan pada tanah yang keras.kedalaman minimun untuk pembuatan pondasi adalah 60 cm. seluruh pekerjaan pasangan batu gunung ini menggunakan adukan campuran 1 semen : 4 pasir. pasangan batu gunung untuk pondasi dikerjakan setelah lapisan urug dan aanstamping selesai dipasang. pondasi juga harus mempunyai hubungan kuat dengan sloof,hal ini dapat dilakukan dengan pembuatan angker antara sloof dan pondasi dengan jarak 1 meter.

TEKNIK STRUKTUR BANGUNAN DENGAN KONSTRUKSI KAYU 12.2




Daftar isi

TEKNIK STRUKTUR BANGUNAN DENGAN KONSTRUKSI BAJA 12.1




Daftar isi

Isola Bumi Siliwangi

Villa Isola – Villa bersejarah, peninggalan Belanda
Prilude.com – Isola Bumi Siliwangi atau yang dikenal dengan nama Villa Isola merupakan sebuah bangunan tua bergaya art deco yang dibangun pada jaman Belanda. Villa Isola terletak di sebelah kiri Jalan menuju Lembang (Jl. Setiabudhi – Bandung). Saat ini, villa Isola dipergunakan sebagai bangunan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Gereja Maranatha Banjarmasin Gereja Maranatha Banjarmasin adalah sebuah gereja dari sinode Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) yang terletak di kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Kebayakan jemaatnya adalah keturunan Ambon dari Maluku yang menetap di kota ini.
Keunikan gereja ini adalah gaya bangunannya yang memakai konsep arsitektur tradisional Banjar, yang merupakan wujud adaptasi terhadap kebudayaan daerah setempat yaitu budaya suku Banjar yang semuanya merupakan penganut agama Islam.

Pola Pemikiran Eklektik pada Budaya dan Arsitektur Lokal Minangkabau

1. Pendahuluan: Pola Pemikiran eklektik (eclectic) pada 
    Budaya Barat
Eclectic atau eklektik  berasal dari bahasa Yunani = “eklegein”, artinya memilih sesuatu (“to pick out”), istilah ini ditemukan pada filsafat dan juga bidang seni, yaitu pembentukan atau pemilihan dari beberapa  sistem berpikir kemudian menciptakan satu pola pemikiran baru. Pemikir eklektik mencoba untuk mengkombinasikan doktrin-doktrin yang dianggapnya valid untuk disatukan, walaupun pemikiran-pemikiran tersebut tidak dapat disatukan pada satu kesatuan yang utuh (integral).

Jumat, 30 September 2011

”Modern Airport With Traditional Flavour” Desain Baru Bandara Soekarno-Hatta





Rumah Gadang dalam Asitektur Modern

Selain Denpasar, Padang merupakan kota yang sadar betul mengenai kekayaan budayanya. Kesadaran ini tampak dari bentuk bagunan-bangunan modern yang mengadopsi sedikit-banyak unsur tradisional.

Bangunan Bersejarah di Indonesia

11 Bangunan Bersejarah di Indonesia






Indonesia banyak bangunan yang menyimpan nilai historis yang luhur, namun sebelas objek di bawah ini juga memiliki nilai arsitektur yang sangat tinggi. Banyak mata yang sudah mengakui keindahan dan kemegahannya. Bila Anda sedang berlibur ke suatu daerah, tentunya tidak ingin melewatkan kesempatan untuk melihat bangunan, jembatan, mesjid atau berbagai peninggalan bersejarah lainnya, yang menjadi trade mark daerah tersebut.

Foto Tentang Masjid Megah dan Unik di Indonesia


Masjid Istiqlal Masjid Istiqlal Jakarta
Masjid Istiqlal merupakan masjid yang terletak di pusat ibukota negara Republik Indonesia, Jakarta. Pada tahun 1970-an, masjid ini adalah masjid terbesar di Asia Tenggara. Masjid ini diprakarsai oleh Presiden Republik Indonesia pertama, Ir. Sukarno.

Filosofi Rumah Adat Toraja

Filosofi Rumah Adat Toraja

KOMPAS.com -Tongkonan di Tanah Toraja mempunyai fungsi sosial, budaya, dan adat yang berbeda-beda. Salah satu fungsinya yaitu sebagai tempat untuk menyimpan jenazah.

Rumah tradisional Toraja



Sumber: Konstruksi Indonesia, Teknologi Rumah Tahan Gempa. Departemen PU (2007).
Rumah tradisional Toraja merupakan salah satu kebudayaan bangsa yang keberadaannya dipandang perlu untuk dipelihara agar tidak punah.
Kabupaten Tana Toraja terletak di pedalaman Provinsi Sulawesi Selatan, 340 km ke arah utara dari Makasar, dengan ibukotanya Makale.
Daerah Tana Toraja umumnya merupakan tanah pegunungan kapur dan batu alam, diselingi dengan ladang dan hutan, dilembahnya terdapat hamparan persawahan.
Latar belakang arsitektur rumah tradisional Toraja menyangkut falsafah kehidupan yang merupakan landasan dari perkembangan kebudayaan Toraja.
Dalam pembangunannya ada hal-hal yang mengikat, yaitu:
  1. Aspek arsitektur dan konstruksi
  2. Aspek peranan dan fungsi rumah adat
Rumah tradisional atau rumah adat yang disebut Tongkonan harus menghadap ke utara, letak pintu di bagian depan rumah, dengan keyakinan bumi dan langit merupakan satu kesatuan dan bumi dibagi dalam 4 penjuru, yaitu:
  1. Bagian utara disebut Ulunna langi, yang paling mulia.
  2. Bagian timur disebut Matallo, tempat metahari terbit, tempat asalnya kebahagiaan atau kehidupan.
  3. Bagian barat disebut Matampu, tempat metahari terbenam, lawan dari kebahagiaan atau kehidupan, yaitu kesusahan atau kematian.
  4. Bagian selatan disebut Pollo’na langi, sebagai lawan bagian yang mulia, tempat melepas segala sesuatu yang tidak baik.
Bertolak pada falsafah kehidupan yang diambil dari ajaran Aluk Todolo, bangunan rumah adat mempunyai makna dan arti dalam semua proses kehidupan masyarakata Toraja, antara lain:
  1. Letak bangunan rumah yang membujur utara-selatan, dengan pintu terletak di sebelah utara.
  2. Pembagian ruangan yang mempunyai peranan dan fungsi tertentu.
  3. Perletakan jendela yang mempunyai makna dan fungsi masing-masing.
  4. Perletakan balok-balok kayu dengan arah tertentu, yaitu pokok di sebelah utara dan timur, ujungnya disebelah selatan atau utara.
Pembangunan rumah tradisional Toraja dilakukan secara gotong royong, sesuai dengan kemampuan masing-masing keluarga, yang terdiri dari 4 macam, yaitu:
  1. Tongkonan Layuk, rumah adat tempat membuat peraturan dan penyebaran aturan-aturan.
  2. Tongkonan Pakamberan atau Pakaindoran, rumah adat tempat melaksanakan aturan-aturan. Biasanya dalam satu daerah terdapat beberapa tongkonan, yang semuanya bertanggung jawab pada Tongkonan Layuk.
  3. Tongkonan Batu A’riri, rumah adat yang tidak mempunyai peranan dan fungsi adat, hanya sebagai tempat pusat pertalian keluarga.
  4. Barung-barung, merupakan rumah pribadi. Setelah beberapa turunan (diwariskan), kemudian disebut Tongkonan Batu A’riri.

ARSITEKTUR MODERN vs ARSITEKTUR POST MODERN

  KONSEP PEMIKIRAN ARSITEKTUR MODERN terhadap KONSEP ARSITEKTUR POST MODERN


A. Pendahuluan
Arsitektur posmo seperti yang telah kita ketahui muncul setelah arsitektur modern, arsitektur post modern tidak dapat dipisahkan dengan arsitektur modern karena arsitektur post modern merupakan :
1. Kelanjutan arsitektur modern.
2. Reaksi terhadap arsitektur modern.
3. Koreksi terhadap arsitektur modern.
4. Gerakan melengkapi dari apa yang masih belum terpenuhi dalam arsitektur modern.
5. Menyodorkan alternatif sehingga arsitektur tidak hanya satu jalur saja.
6. Memberi kesempatan untuk menangani arsitektur dari kemungkinan – kemungkinan, pendekatan – pendekatan, dan alternatif – alternatif yang lebih luas dan bebas.


Dari hal – hal tersebut di atas maka dapat kita simpulkan bahwa arsitektur modern mempunyai pengaruh yang cukup penting terhadap arsitektur post modern (baik dalam ideology, desain, gaya, dll).

B. Arsitektur modern
Arsitektur modern tidak bermula dengan revolusi yang tidak dengan tiba – tiba membuang yang pra modern dan menggantinya dengan geometris sebagai satu – satunya rupa arsitektur, tetapi secara setahap demi setahap menghapuskan ornamen – ornamen dan dekorasi yang digantikan oleh geometri. Arsitektur modern diketahui telah berkembang lebih kurang setengah abad, berawal kira – kira tahun 1920 hingga 1960 dan pada bulan September 1930 telah diadakan suatu konggres oleh CIAM yang menghasilkan metode berpikir secara rasional untuk membangun kembali bangunan – bangunan yang hancur akibat perang dunia II. Dalam hal ini mereka menerapkan kecepatan dalam membangun (pabrikasi komponen bangunan), efisien, ekonomis, dan rasional. Penekanannya pada rasionalitas. Bangunan yang demikian ini dianggap mencerminkan fungsinya dan gejala ini melintasi batas negara dan budaya, sehingga dapat dianggap bersifat Internasional.

Arsitektur modern mempunyai pandangan bahwa arsitektur adalah ‘olah pikir’ dan bukan ‘olah rasa’ (tahun 1750), dan ‘permainan ruang’ dan bukan ‘bentuk’. Sejalan dengan kemajuan teknologi yang pesat ikut mempengaruhi arsitektur. Munculnya teknologi bahan bangunan yang mendukung arsitektur modern. Misalnya kaca yang dapat digunakan untuk mengekspresikan space atau ruang. Karena ciri – cirinya yang ‘ada tapi tak terlihat’. Selain itu untuk mewujudkan kecepatan dalam membangun maka dilakukan dengan produksi masal bahan bangunan sehingga mengakibatkan arsitektur modern dapat menembus batas budaya dan geografis, dan arsitektur menjadi suatu gaya internasional serta bangunan – bangunan di dunia menjadi seragam. Ornamen – ornamen dalam bangunan dianggap suatu kejahatan dan klasisme yang pernah dipakai oleh kaum fasis dan nazi menjadi symbol yang negatif dan perlu diolah.

Arsitektur puncak modern
a. Para empu arsitektur modern
Arsitektur pada puncak modern hadir tidak pada hanya 1 macam rupa arsitektur, tetapi ada empat aliran besar yaitu: Alvar Aalto yang tradisionalis

,Lee Corbusier yang seniman,

dengan Frank Lloyd Wright yang naturalis

,Mies Van Der Rohe yang fungsionalis.

Para empu tersebut sama sekali sudah praktis tidak memperlihatkan ornamentasi, kecuali Frank Lloyd Wright yang masih memakai ornamentasi. Di Indonesia gaya arsitektur yang terkenal pada jaman itu adalah arsitektur gaya Jengki.
b. Degradasi arsitektur modern: dengan tertib – gubahan klasik.
Arsitektur modern merupakan Internasional Style yang menganut Form Follows Function ( bentuk mengikuti fungsi ). Bentukan platonic solid yang serba kotak, tak berdekorasi, perulangan yang monoton, merupakan ciri arsitektur modern. Suasana degradatif ditampilkan oleh adanya arsitektur modern yang telah tidak mampu membedakan dirinya dari sebarang bangunan ( arsitektur itu lebih dari sekedar bangunan ), gubahan olah seni atau olah nalar atau keduanya tidak jelas karena prosesnya telah sedemikian mekanistik dan terformulasi keinginan untuk mendongkrak kembali degradasi ini. Hal ini justru merupakan kesalahan karena yang muncul malah cemoohan dan kelainan.

Gerakan yang mengarah ke keadaan suatu langgam dan selalu berpedoman pada rasionalitas dan fungsionalitas ini, mengakibatkan reaksi dan kritik dari masyarakat. Masyarakat merasa jenuh, dan keterasingan akan budaya masa lalu mereka. Salah satu kerangka teoritis yang menonjol dalam menentang doktrin arsitektur modern ini dikemukakan oleh Robert Venturi dalam bukunya : Complexity and contradiction in Architecture. Kerangka teoritis tersebut adalah ‘less is bore’ yang menentang doktrin ‘less is more’ dari L. M. Van Der Rohe. Karenanya arsitektur modern mengalami kemerosotan popularitas, bahkan oleh beberapa arsitek dikatakan telah mati dengan tanda resmi kematiannya; saat diledakkannya permukiman orang Negro ‘Pruit Igoe’ karya Yamasaki di St. Louis pada tahun 1972.

Ciri – ciri dari arsitektur modern adalah:
- Satu gaya Internasional atau tanpa gaya (seragam)
Merupakan suatu arsitektur yang dapat menembus budaya dan geografis.
- Berupa khayalan, idealis
- Bentuk tertentu, fungsional
Bentuk mengikuti fungsi, sehingga bentuk menjadi monoton karena tidak diolah.
- Less is more
Semakin sederhana merupakan suatu nilai tambah terhadap arsitektur tersebut.
- Ornamen adalah suatu kejahatan sehingga perlu ditolak
Penambahan ornamen dianggap suatu hal yang tidak efisien. Karena dianggap tidak memiliki fungsi, hal ini disebabkan karena dibutuhkan kecepatan dalam membangun setelah berakhirnya perang dunia II.
- Singular (tunggal)
Arsitektur modern tidak memiliki suatu ciri individu dari arsitek, sehingga tidak dapat dibedakan antara arsitek yang satu dengan yang lainnya (seragam).
- Nihilism
Penekanan perancangan pada space, maka desain menjadi polos, simple, bidang-bidang kaca lebar. Tidak ada apa–apanya kecuali geometri dan bahan.
C. Munculnya Arsitektur Post Modern
Arsitektur Post Modern bermula dari kejenuhan masyarakat terhadap arsitektur modern, maka timbullah gerakan pembenahan dari para arsitek Arsitektur post modern ini muncul dalam tiga versi atau sub langgam yaitu: purna modern, pasca modern, dan dekonstruksi (banyaknya pengertian maupun versi tentang post modern ini memang telah membuat sejumlah pihak mengalami kebingungan khususnya untuk menentukan siapa dan mana yang dapat dipercaya atau dapat diandalkan sebagai yang benar). Arsitektur purna modern dan neo modern merupakan hasil pemikiran arsitektur untuk mengkoreksi degradasi yang terjadi. Pertanda pertama berakhirnya arsitektur modern adalah dengan meninggalnya keempat empu arsitektur modern. Selain itu juga karena adanya protes keras dari masyarakat awam Eropa, mereka beranggapan bahwa suatu pembangunan yang didahului dengan pembongkaran atau penghancuran tak perlu melibatkan campur tangan arsitek, sembarang orang juga dapat melakukannya. Arsitek ditantang untuk membangun tanpa merusak sehingga muncullah arsitektur purna modern yang mendamaikan antara yang baru dan lama.

Simpulan yang paling mencolok adalah bahwa cita - cita yang dikumandangkan oleh modernisme yaitu menolak elektikisme tetapi malah ditampilkan, ini merupakan tanda – tanda berakhirnya arsitektur modern. Arsitektur post modern melakukan gugatan – gugatan besar pada arsitektur modern yang ditujukan terhadap sifat arsitektur modern yang totalitarian dan fungsional/utilitarian.

Ciri – ciri umum Arsitektur post modern:
Untuk lebih memperjelas pengertian arsitektur post modern, Charles Jencks memberikan daftar ciri–ciri sebagai berikut:
1. Ideological
Suatu konsep bersistem yang menjadi asas pendapat untuk memberikan arah dan tujuan. Jadi dalam pembahasan Arsitektur post modern, ideological adalah konsep yang memberikan arah agar pemahaman arsitektur post modern bisa lebih terarah dan sistematis.
a. Double coding of Style
Bangunan post modern adalah suatu paduan dari dua gaya atau style, yaitu :
Arsitektur modern dengan arsitektur lainnya.
b. Popular and pluralist
Ide atau gagasan yang umum serta tidak terikat terhadap kaidah tertentu, tetapi memiliki fleksibilitas yang beragam. Hal ini lebih baik dari pada gagasan tunggal.
c. Semiotic form
Penampilan bangunan mudah dipahami, Karena bentuk–bentuk yang tercipta menyiratkan makna atau tujuan atau maksud.
d. Tradition and choice
Merupakan hal–hal tradisi dan penerapannya secara terpilih atau disesuaikan dengan maksud atau tujuan perancang.
e. Artist or client
Mengandung dua hal pokok yaitu:
- Bersifat seni (intern)
- Bersifat umum (extern)
Yang menjadi tuntutan perancangan sehingga mudah dipahami secara umum.
f. Elitist and participative
Lebih menonjolkan suatu kebersamaan serta mengurangi sikap borjuis seperti dalam arsitektur modern.
g. Piecemal
Penerapan unsur–unsur dasar, secara sub–sub saja atau tidak menyeluruh. Unsur–unsur dasar seperti: sejarah, arsitektur vernakular, lokasi, dan lain–lain.
h. Architect, as representative and activist
Arsitek berlaku sebagai wakil penerjemah, perancangan dan secara aktif berperan serta dalam perancangan.

2. Stylitic (ragam)
Gaya adalah suatu ragam (cara, rupa, bentuk, dan sebagainya) yang khusus. Pengertian gaya – gaya dalam arsitektur post modern adalah suatu pemahaman bentuk, cara, rupa dan sebagainya yang khusus mengenai arsitektur post modern:
a. Hybrid Expression
Penampilan hasil gabungan unsur–unsur modern dengan:
- Vernacular
- Local
- Metaphorical
- Revivalist
- Commercial
- contextual
b. Complexity
Hasil pengembangan ideology–ideology dan ciri–ciri post modern yang mempengaruhi perancangan dasar sehingga menampilkan perancangan yang bersifat kompleks. Pengamat diajak menikmati, mengamati, dan mendalami secara lebih seksama.
c. Variable Space with surprise
Perubahan ruang–ruang yang tercipta akibat kejutan, misalnya: warna, detail elemen arsitektur, suasana interior dan lain–lain.
d. Conventional and Abstract Form
Kebanyakan menampilkan bentuk–bentuk konvensional dan bentuk–bentuk yang rumit (popular), sehingga mudah ditangkap artinya.
e. Eclectic
Campuran langgam–langgam yang saling berintegrasi secara kontinu untuk menciptakan unity.
f. Semiotic
Arti yang hendak di tampilkan secara fungsi.
g. Varible Mixed Aesthetic Depending On Context
Expression on content and semantic appropriateness toward function. Gabungan unsur estetis dan fungsi yang tidak mengacaukan fungsi.
h. Pro Or Organic Applied Ornament
Mencerminkan kedinamisan sesuatu yang hidup dan kaya ornamen.
i. Pro Or Representation
Menampilkan ciri–ciri yang gamblang sehingga dapat memperjelas arti dan fungsi.
j. Pro-metaphor
Hasil pengisian bentuk–bentuk tertentu yang diterapkan pada desain bangunan sehingga orang lebih menangkap arti dan fungsi bangunan.
k. Pro-Historical reference
Menampilkan nilai-nilai histori pada setiap rancangan yang menegaskan ciri-ciri bangunan.
l. Pro-Humor
Mengandung nilai humoris, sehingga pengamat diajak untuk lebih menikmatinya.
m. Pro-simbolic
Menyiratkan simbol-simbol yang mempermudah arti dan yang dikehendaki perancang.

3. Design Ideas ( Ide-Ide Desain )
Ide-ide desain adalah suatu gagasan perancangan. Pengertian ide-ide desain dalam Arsitektur Post Modern yaitu suatu gagasan perancangan yang mendasari Arsitektur Post Modern
a. Contextual Urbanism and Rehabilitation
Kebutuhan akan suatu fasilitas yang berkaitan dengan suatu lingkungan urban.
b. Functional Mixing
Gabungan beberapa fungsi yang menjadi tuntutan dalam perancangan.
c. Mannerist and Baroque
Kecenderungan untuk menonjolkan diri.
d. All Phetorical Means
Bentuk rancangan yang berarti.
e. Skew Space and Extensions
Pengembangan rancangan yang asimetris-dinamis.
f. Street Building
g. Ambiquity
Menampilkan ciri-ciri yang mendua atau berbeda tetapi masih unity dalam fungsi.
h. Trends to Asymetrical Symetry
Menampilkan bentuk-bentuk yang berkesan keasimetrisan yang seimbang.
i. Collage/Collision
Gabungan atau paduan elemen-elemen yang berlainan

Pokok-pokok pikiran yang dipakai arsitek Post Modern yang tampak dari ciri–ciri di atas yang berbeda dengan modern. tiga perbedaan penting dengan yang modern itu adalah:
1. Semboyan form follows function
Arsitektur modern tidak semboyan form follows function melainkan mendefin isikan arsitektur sebagai sebuah rasa sehingga arsitektur tidak mewadahi melainkan mengkomunikasikan.
Yang dikomunikasikan oleh tiap sub langgam itu berbeda–beda yaitu:
A. Purna modern
Yang dikomunikasikan adalah identitas regional, identitas kultural, dan identitas historikal. Hal-hal yang ada di masa silam itu dikomunikasikan, sehingga orang bisa mengetahui bahwa arsitektur itu hadir sebagai bagian dari bagian dari perjalanan manusia
B. Neo modern
Mengkomunikasikan kemampuan teknologi dan bahan untuk berperan sebagai elemen artistic dan estetik yang dominan
C. Dekontruksi
Yang dikomunikasikan adalah:
1. Unsur–unsur yang paling mendasar, essensial, substansial yang dimiliki oleh arsitektur.
2. Kemampuan maksimal untuk berarsitektur dari elemen–elemen yang essensial maupun substansial.
Sehingga dapat dikatakan bahwa:
Arsitektur purna modern memiliki kepedulian yang besar pada masa lalu
Arsitektur neo modern memiliki kepedulian yang besar pada masa kini.
Arsitektur dekontruksi tidak mengikatkan diri pada salah satu dimensi.

Fungsi
Yang dimaksud bukanlah ‘aktifitas’ ataupun ‘apa yang dilakukan atau dikerjakan manusia terhadap arsitektur’ seperti dalam arsitektur modern. Dalam arsitektur post modern yang dimaksud fungsi adalah kemampuan dan peran arsitektur untuk mempengaruhi dan me-layani manusia (sebagai mahluk yang berpikir, bekerja, memiliki perasaan dan emosi, mimpi dan ambisi, nostalgia dan memori). Manusia bukan sebagai mahluk biologis tetapi sebagai pribadi.
Berdasarkan pokok pikiran ini maka:
Arsitektur purna modern yang di tonjolkan dalam fungsinya adalah fungsi–fungsi metaforit (simbolik) dan historical.
Arsitektur neo modern yang ditonjolkan adalah fungsi –fungsi mimpi yang utopi ( masa depan yang sedemikian indahnya sehingga tidak terbayangkan)
Arsitektur dekontruksi menunjukkan pada kejujuran yang sejujur – jujurnya.
Bentuk dan ruang
Dalam arsitektur post modern bentuk dan ruang adalah komponen dasar yang tidak harus berhubungan satu menyebabkan yang lain (hubungan sebab–akibat) keduanya menjadi dua komponen yang mandiri, berdiri sendiri–sendiri, merdeka, sehingga bisa dihubungkan ataupun tidak
Yang jelas bentuk memang berbeda secara substansial, mendasar dari ruang. Ciri pokok dari bentuk adalah ‘ada dan nyata atau terlihat atau teraba’, sedangkan ruang memiliki ciri khas ‘ada dan tak terlihat atau tidak nyata’. Kedua ciri ini kemudian menjadi tugas arsitek untuk mewujudkannya.
Berdasarkan pokok pikiran ini, maka dalam arsitektur:
- Arsitektur purna modern bentuk menempati posisi yang lebih dominan dari pada ruang.
- Arsitektur neo modern sebaliknya bertolak belakang, menempatkan ruang sebagai unsur yang dominan.
- Arsitektur dekonstruksi tidak ada yang dominan, tidak ada yang tidak dominan, bentuk dan ruang memiliki kekuatan yang sama.
D. Pengaruh arsitektur modern terhadap arsitektur post modern
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa arsitektur post modern ada karena keber-adaan dari arsitektur modern. Dan arsitektur post modern merupakan arsitektur yang telah melakukan feed back atau umpan balik terhadap arsitektur modern. Sehingga mau tidak mau arsitektur modern mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap arsitektur post modern (baik itu dari ciri–ciri ideologi, gaya, desain, dan lain–lain). Terutama arsitektur neo modern yang merupakan penyempurnaan dari arsitektur modern terhadap segi estetik dalam arsitektur modern sehingga ada kesulitan dalam membedakan arsitektur modern dengan arsitektur neo modern. Arsitektur neo modern bisa juga disebut arsitektur modern Karena ciri–ciri yang ada tidak ditolak atau dibuang.

Apabila kita membandingkan tampilan arsitektur barat pada awal kehadiran arsitektur modern dengan arsitektur post modern (purna modern, neo modern, dekonstruksi) maka kita akan menemukan keserupaan–keserupaan yang cukup mencolok. Keserupaan–keserupaan ini merupakan alat untuk mempermudah memahami arsitektur post modern yang sulit untuk di-mengerti. Pengaruh arsitektur modern terhadap arsitektur post modern antara lain dapat dili-hat dari segi:
1. Teknologi
Teknologi yang ada di dalam arsitektur post modern merupakan hasil pengembangan dari teknologi arsitektur modern. Terutama pada teknologi bahan bangunan dimana bahan–bahan yang muncul atau ditemukan pada masa arsitektur modern digunakan oleh arsitektur post modern. Tapi dengan ciri tampilan yang lain, dengan dibawa ke dalam titik ekstrim dari karakter bahan. Misalnya aluminium dan titanium di pakai karena daya pantulnya menyi-laukan sehingga orang menganggap tidak ada. Karena tidak bisa dilihat sehingga tidak menimbulkan suatu keseragaman seperti pada arsitektur modern, tetapi menampilkan ciri–ciri penampilan individual (beraneka ragam).
2. Bentuk dasar
Bentuk dasar pada arsitektur modern adalah bentuk–bentuk geometri (platonic solid) bentukan ini digunakan juga pada arsitektur post modern, hanya saja pada arsitektur post modern bentuk–bentuk ini diberi tambahan unsur estetis. Misalnya pada arsitektur purna modern dengan menambahkan langgam–langgam lama yang telah ditransformasikan dan ditempelkan ke arsitektur modern sehingga menjadi suatu kesatuan (arsitektur yang mem-punyai nilai estetik). Lain halnya dengan arsitektur purna modern, arsitektur neo modern memberikan tambahan berupa bentuk–bentuk yang biomorphik sehingga bentuk dasar tanpa memberikan tempelan langgam–langgam lama, sehingga dapat menimbulkan keindahan pada arsitektur tersebut.

E. Daftar Pustaka
Cerfer, Francisco Asencio., Architecture 1, European master – 3, Ediciones S. A., 1991
Gossel, peter., Gabriele Leu Thauser, Achitecture in the 20th century, Taschen, 1991.
Klotz, Heinrich., History of Post Modern Architecture, The MIT Press, Cambridge, 1984.
Sulaiman, Johnson., dkk, Arsitektur Post modern, UKP.
Tendean, Daniel., dkk, Arsitektur Post modern, UKP.
Bahan kuliah Sejarah dan Teori Arsitektur AR. Joseph.

Ciri Ekologis pada Gaya Arsitektur

Ciri Ekologis pada Gaya Arsitektur

Gaya hidup sehat alias gaya hidup berkonsep ekologis, ternyata dapat juga dituangkan dalam bentuk dan gaya arsitektur sebuah hunian.
Sebagai ilmu pengetahuan, eko-arsitektur memiliki empat aspek utama, yakni:
  1. Kesehatan
Bertujuan merencanakan bangunan yang sehat dan tidak menimbulkan dampak merugikan bagi penghuninya, baik secara fisik maupun mental.
  1. Afeksi
Menciptakan bangunan yang mengarahkan penghuni kepada kesadaran untuk merawat alam sekitarnya.
  1. Ekologi
Merencanakan bangunan yang terkait secara holistik dengan kehidupan alam yang menjadi tempat hidup manusia.
  1. Antropologi
Menghargai ajaran nenek moyang tentang membangun bangunan yang “ramah lingkungan.”

Bertentangan

Untuk merancang sebuah bangunan  yang didasari konsep eko-arsitektur, kita harus memperhatikan falsafah penciptaan alam, dan menghayati peran manusia sebagai pengelola sekaligus perawat alam. Ini didasarkan pada konsep eko-arsitektur yang bertujuan menciptakan kehidupan yang selaras dengan alam, masyarakat sekitar, dan Sang Pencipta.
Pandangan tersebut sedikit bertentangan dengan budaya modern yang cenderung praktis, mobile, dan bebas. Sehingga banyak bangunan modern menolak pengetahuan tentang kearifan alam. Justru arsitektur yang berkembang dari warisan tradisional lebih memiliki kesadaran tentang konsep ekologis.
Kearifan terhadap kelestarian alam, menciptakan aturan-aturan untuk merawat alam dalam bentuk adat dan nilai religi. Budaya tradisional juga menciptakan komunitas manusia yang guyub dan rukun. Mereka berunding bersama untuk merawat dan mendaras alam. Hal ini tercermin dari tata rumah tradisional yang umumnya memiliki teras depan dan halaman tanpa pagar, simbol nilai kesatuan dan kebersamaan.

Gaya Eko-Arsitektur

Selain dicirikan dan dipengaruhi oleh perkembangan budaya, ragam dan gaya arsitektur secara fisik dapat dikenali dari:
>        Bentuk keseluruhan bangunan dan alasan mengapa dibentuk semacam itu.
>        Teknik yang dipakai saat pengerjaan bangunan.
>        Bahan bangunan yang dipilih dan diseleksi sesuai aturan yang populer saat itu.
>       Bentuk, warna serta arti dekorasi pada bangunan.
>       Bentuk, teknik pembuatan dan penataan perabot sesuai jamannya.
Dari lima hal di atas dan dengan memakai kacamata kesehatan, afeksi, ekologi, dan antropologi untuk melihat ragam arsitektur, maka ada sejumlah gaya dalam eko-arsitektur,  antara lain:
Arsitektur vernakular (arsitektur tradisional) adalah gaya kedaerahan yang dibuat ahli bangunan tradisional, tanpa campur tangan arsitek akademisi. Arsitektur vernakular umumnya sangat tanggap terhadap alam sekitar.
Para ahli bangunan terikat pada ketentuan adat, sehingga mereka tidak sekadar membangun rumah tetapi juga membangun komunitas budaya. Bangunan rumah hanya properti yang melengkapi kawasan komunitas budaya, di mana masyarakat melakukan beragam kegiatan, dari mengolah hasil bumi sampai upacara adat.
Wujud fisik komunitas budaya tersebut dinyatakan dengan bangunan rumah, lumbung, lapangan, tempat ibadah, balai pertemuan, dsb. Arsitektur vernakular merupakan karya empirik dalam mengatasi bencana alam, serta memiliki fungsi memelihara alam. Contohnya, rumah pedesaan Sunda dilengkapi kolam ikan sebagai pengendali aliran air permukaan di perbukitan.
Ragam gaya arsitektur vernakular di sekitar Yogyakarta.
Arsitektur bioklimatik adalah bangunan dengan pengendalian udara alami yang nyaman. Udara tropis Indonesia terbagi menjadi wilayah tropis basah  di bagian barat dan tropis kering di bagian timur. Di kawasan tropis basah, musim kemarau umumnya panas dan gerah. Tubuh berkeringat namun tak mudah menguap.
Bangunan sebagai kulit ketiga manusia, berfungsi sebagai ruang untuk menguapkan keringat di kulit dan kelembaban dinding bangunan. Jendela, pintu, lubang atap atau lubang dinding diperlukan untuk mengendalikan sinar ultra violet, infra merah dan panas matahari yang berlebihan.
Rancangan khas arsitektur bioklimatik tropis antara lain mementingkan atap sebagai pelindung panas dan hujan, dinding yang mengendalikan panas dan lubang-lubang dinding yang leluasa untuk ventilasi udara.
Arsitektur bioklimatik atap rumput
Arsitektur hijau (rumah bumi) merupakan rancangan arsitektur yang menghindari material buatan yang dapat mencemari alam. Bahan bangunan diambil dari material alami. Dinding bisa dibangun dari  tanah liat, batu alam, atau kayu. Atap disusun dari bilah kayu, dedaunan, atau ijuk. Sisa bahan bangunan dapat dikembalikan ke alam tanpa menimbulkan pencemaran.
Rancangan bangunan arsitektur hijau menyesuaikan keadaan fisik alam serta pemandangan sekitar dengan sifat kinetik-grafitasi alam, sehingga bangunan benar-benar terkesan kokoh berdiri di atas bumi. Contoh rumah bumi adalah galeri Affandi di Yogyakarta, yang mengekspresikan daun waru jatuh dari langit. Demikian juga Perumahan Kali Code Yogyakarta yang dirancang YB. Mangunwijaya, yang merupakan arsitektur terasering sungai.
Arsitektur hijau (rumah bumi)
Arsitektur geopropilaktik adalah rancangan arsitektur yang meniru bentuk alam sekitarnya, atau rancangan arsitektur yang mengembangkan benda-benda alam sebagai fungsi bangunan. Secara fisik rancangannya dapat berupa rumah pohon, arsitektur lereng gunung (arsitektur Yunani), dll.
Arsitektur ini bertujuan menimbulkan motivasi yang kuat untuk merawat alam sekitar. Tokoh-tokoh penganjurnya antara lain Rudolf Doernach (Jerman).
Gambar: RumahSehat Apr1-04
Arsitektur geopropilaktik
Arsitektur daur ulang adalah rancangan yang memanfaatkan barang bekas menjadi material bangunan, perabot, dll. Tentunya bukan sebarang barang bekas, namun barang bekas yang dinilai kembali dari segi pemanfaatan, dampak kesehatan, dan daya tahannya.
Keunikan arsitektur ini adalah mencari sejumlah bahan bangunan sesuai dengan kebutuhan membangun, sehingga dihasilkan bentuk, ukuran, tekstur, dan warna bangunan yang tidak sama satu dengan yang lain, namun indah dan harmonis. Bangunan ini dirancang sesuai dengan persediaan bahan yang tersedia, sehingga pembangunannya umumnya dilakukan secara bertahap.
Salah seorang arsitek penganjur benda daur ulang adalah  Reinhard Kanuka Fuchs, arsitek kelahiran Jerman yang tinggal di Auckland. Dari Indonesia, YB. Mangunwijaya membangun Rumah Retret di Salam Magelang dengan botol belas dan tutup pasta gigi.
Kontainer bekas yang banyak ditemukan di kota-kota kawasan Asia dapat dibangun menjadi rumah indah dan kuat, khusus untuk masyarakat miskin. Setiap kontainer bisa menjadi satu bangunan rumah tinggal untuk tiga orang.
Arsitektur hunian eko-komunitas adalah kumpulan bangunan yang mengekspresikan kerjasama sekelompok masyarakat dalam menciptakan lingkungan sosial, yang mampu memenuhi kebutuhan mereka akan air, energi dan makanan.
Contohnya adalah Arsitektur Permakultur yang dikembangkan di  Selandia Baru. Ini merupakan sinergi antara perkebunan, pertanian terpadu, komunitas pro lingkungan, bangunan ekologis, arsitektur taman, serta program hemat energi dalam satu kawasan.
Hunian eko-komunitas. Halaman dan atap rumah bisa dijadikan lahan pertanian, perikanan atau peternakan, dan energi didapat dengan meminjam energi alam.
Arsitektur analogi alam adalah arsitektur yang rancangan bangunannya meniru bentuk benda-benda alam namun memanfaatkan teknologi maju. Contohnya, Gedung Opera Sidney karya Jörn Utzon dan Arup yang melukiskan musim kawin kura-kura, atau kapel Notre Dame di  Ronchamp karya arsitek besar Le Corbusier dari Perancis, yang menyerupai ikan pari beristirahat.
Arsitektur analogi alam belum tentu bernilai ekologis, jika bahan bangunan dan teknologinya merusak alam sekitar. Untuk menyempurnakannya, arsitektur ini sebaiknya didukung konsep arsitektur hijau.
KETUJUH gaya di atas merupakan contoh gaya eko-arsitektur. Ragam dan gaya bangunan eko-arsitektur bukan bertujuan prestis atau simbolik, tetapi menumbuhkan motivasi kuat untuk menciptakan sustainable architecture dan keselarasan dengan alam.
*) Arsitek dan Dosen Unika Soegijapranata, Semarang





Arsitektur Sasak Lombok Dengan Kemewahan Unsur-Unsur Modern

Sebagai pulau yang berdampingan dengan Bali, Lombok telah berkembang menjadi salah satu daerah tujuan wisata yang diminati wisatawan. Pulau Lombok juga menyediakan tempat untuk mereka yang ingin lebih tenang, jauh dari dunia luar, seperti Pulau Gili dengan tiga pulaunya Trawangan, Meno dan Air.

Di pulau ini tidak ada kendaraan bermotor yang mengganggu ketenangan. Lampu di malam hari sangat jarang namun sinar rembulan memenuhi seluruh area dengan langitnya penuh kerlip bintang. Di sinilah Anda menemukan Hotel Vila Ombak, merupakan hotel internasional pertama di atas pulau magis, sebuah tempat yang merupakan impian masa kecil yang berpadu dengan kenyamanan akomodasi serta keindahan alami sebuah pulau kecil tropis nan eksotik.

Hotel vila ini berada di pulau Gili Trawangan, 10 menit ke arah Barat Daya dari pulau utama Lombok. Memiliki pemandangan bawah laut dan pantai yang bersih serta tenang, membuat Anda seakan-akan hidup di dunia lain. Hamparan laut biru yang dibalut gugusan pulau indah menghadirkan pemandangan resort ini sukar untuk dilupakan.

Hotel ini memiliki 60 Lumbung Hut dan Bungalow dengan pendingan udara. Bangunannya dirancang secara tradisional khas arsitektur masyarakat Sasak, dua lantai restoran besar, satu bar pantai dengan restoran pantai dan pizzeria, spa dengan treatment kecantikan dan perawatan tubuh, juga Vila Ombak Diving Academy yang sangat terkenal. Fasilitas lainnya meliputi lobby lounge, kolam renang tiga level dengan pool bar, rumah joglo tradisional, toko suvenir, dan obat-obatan, serta sebuah klinik kecil yang melayani masyarakat di pulau.
Tak ketinggalan sunbathing mewah,  di malam hari kita bisa menikmati sinar bulan dan bintang. Sebuah lounge di samping beach bar sepanjang 200 meter dengan view tanpa tanding kepulauan terdekat dan gunung Rinjani di Lombok yang menakjubkan.

Superior Lumbung Hut Rooms: sebuah konsep dimana arsitektur Sasak tradisional Lombok dipadukan dengan kemewahan unsur-unsur modern dengan cara yang unik. Atap lumbung tradisional berfungsi sebagai lantai ruang tidur di atasnya yang bisa dicapai dari balkon besar, sebuah living room yang luas di ruang terbuka di bawahnya. Bathroom besar semi terbuka di sebelahnya bisa dicapai melewati ruang tidur dengan menggunakan tangga.

Superior Lumbung Hut Room ini didukung dengan fasilitas seperti private balcony yang terletak di sebelah ruang tidur dan dilengkapi dengan dua sundeck-chairs. Ruang tidur dengan atap rumput terletak di lantai dasar yang memiliki kasur double.
Kamar mandi semi terbuka di tengah kebun juga terletak di lantai dasar. Mempunyai sebuah shower air laut dan air bersih serta fasilitas toilet. Living room terbuka di lantai dasar di bawah atap lumbung dan terasnya. Dilengkapi bale tempat bersantai dengan kelambu yang bisa dipesan meskipun jarang dibutuhkan.

Deluxe Family Bungalow Rooms: cocok bagi keluarga karena bentuknya setengah rumah dengan kamar tidur luas yang memiliki bale dapat menyatu dengan ruangan yang bisa pula digunakan sebagai tempat tidur anak-anak atau orang tambahan.
Masing-masing ruangan mempunyai twin beds yang bisa dipindahkan menjadi satu tempat tidur besar. Kelambu tersedia bila diperlukan. Semua kamar Deluxe Family Bungalow dilengkapi kamar mandi besar semi terbuka.

Di Deluxe Rooms, ada area bale yang luas untuk bersantai di siang hari yang dengan mudah bisa diubah menjadi tempat tidur yang nyaman bagi keluarga. Kamar mandinya semi terbuka dan Anda bisa menikmati shower dengan pemandangan langit di sebelah kebun kecil.

Restoran dirancang menghadap laut dan Gunung Rinjani yang menjulang dengan tinggi 3.726 meter di bawah permukaan laut yang juga populer sebagai sumber air panas.  Restoran dua lantai ini terasa nyaman dengan dekorasi seni dan kerajinan khas masyarakat Sasak.

Bersantai di salah satu sudut yang hangat atau duduk di luar di teras pantai menikmati ombak, manjakanlah selera Anda dengan salah satu dari banyak pilihan menu lezat. Mulai musim panas 2006 akan hadir satu restoran di pantai.

The Vila Ombak Diving Academy: satu-satunya Dive Centre di Indonesia yang menerima penghargaan untuk “Outstanding Commitment for the PADI system of education,” Sistem pendidikan PADI yang diakreditasi dengan Dive Centre bintang lima dan Gold Palm Resort.

Perawatan kencantikan dan pijat tradisional dengan memadukan keterampilan tradisional Timur dengan teknologi modern Barat, staf profesional spa menawarkan serangkaian perawatan kesehatan dan kecantikan yang dipersembahkan untuk memanjakan baik pikiran maupun tubuh. Kami menciptakan sebuah dunia kedamaian dan kenyamanan di mana aroma, suara dan warna berpadu untuk merileksasi, menyegarkan dan menghidupkan seluruh indra Anda.

Mengingat Gili Trawangan memiliki sedikit air bersih, pihak manajemen hotel villa  memutuskan akan tidak pantas bila mengakses sumber air bersih yang sangat terbatas untuk keperluan shower para tamu. Itulah mengapa air pada shower di kamar mandi berupa air asin. Air bersih yang ditampung di gentong tradisional di kamar mandi dipergunakan tamu untuk membilas. Air panas tersedia di seluruh ruangan.

Lokasi Pulau Gili Trawangan yang merupakan pulau terbesar dari ketiga kepulauan Gili di Barat Daya Pulau Lombok merupakan pulau bermandikan matahari dengan pantai yang dikelilingi air bersih nan indah dengan kehidupan lautnya yang memukau.

Bersantai menikmati kehidupan di bawah air yang luar biasa dengan snorkeling atau scuba diving. Menjelajah mengelilingi  pulau sepanjang 8 km dalam Cidomo semacam andong tradisional khas Lombok. Anda bisa menikmati siluet gunung Agung di Bali dan Gunung Rinjani di Lombok. Mengingat pulau sunyi ini tidak jauh dari Lombok, Anda bisa ulang-alik mengadakan tur siang hari.