Laman

Kamis, 22 Desember 2011

Terinspirasi Dari Alam


Bahan kayu masih menjadi pilihan favorit untuk mendesain furnitur. Karakteristik serat dan keindahan warna kayu kerap diekspos. Contohnya, kayu jati memiliki warna kekuningan dengan ketahanan sampai berpuluh tahun sedangkan kayu sonokeling memiliki warna cokelat tua dengan ciri serat yang tegas.  Adapun kayu sungkai mempunyai warna yang lebih terang sehingga cocok untuk interior yang simpel modern.

Selasa, 20 Desember 2011

MENYATU DENGAN ALAM PERBUKITAN


Konsep desain hunian yang diliput ini berawal dari keinginan developer Pramestha Residence untuk membangun permukiman di kawasan Dago Giri, Bandung tanpa mengurangi luas daerah resapan air di Jawa Barat.

Cubicle Elegance


Hunian berukuran 20 m x 25 m yang berada pada lahan huk ini menampilkan “permainan” kubus yang dinamis pada fasad yang memiliki dua muka ini. Kombinasi bentuk kubus dengan pola maju mundur yang disusun secara acak dan asimetris ini memberikan tampilan fasad yang atraktif sekaligus modern, minimalis dan unik.

Kantor Ultramodern


Good design is good business. Ungkapan ini cocok untuk menggambarkan prinsip arsitek Masyuri Kurniawan dalam mendesain kantornya, konsultan arsitektur Moelia Graha Estetika, yang berlokasi di Depok, Jawa Barat. Bangunan dua lantai ini berada diantara pemukiman penduduk, maka dari itu ia menciptakan kesan formal dan bonafide untuk membedakan kantor dengan hunian disekitarnya.

Rumah Idaman nan Sederhana


Rumah yang berdiri di atas lahan dengan luas terbatas 154 m ² ini dibangun dengan konsep form follow function. Bentuk desain rumah ini mengarah pada rumah bergaya modern tropis yang mewakili karakter rumah di Indonesia dan diwujudukan dengan menggunakan garis-garis yang sederhana dan material alami agar rumah terasa lebih homey serta mudah merawatnya. Fasadnya cenderung ke arah rumah kubus, terlihat pada permainan garis dan bidang geometri dan menggunakan atap dak sehingga dikombinasikan dengan bahan woodplank.

Interior di Sarang Burung



Hummingbird, adalah sebuah restoran western yang berlokasi di Bandung dimana hewan burung dan binatang unggas diangkat sebagai tema restoran ini. Konsep desain interiornya unik yaitu dengan menampilkan cerita seputar kehidupan burung yang tampil lebih fun dan fresh  sekaligus menjadi ensiklopedia modern.

Sabtu, 10 Desember 2011

ARSITEKTUR DEKONSTRUKSI


 

Pendahuluan


Sejarah desain dalam arsitektur dapat dilihat sebagai perjalanan pergerakan waktu yang menarik dan memiliki pengaruh tersendiri pada masanya.

Pada dasarnya, setiap desain baru yang muncul berdasarkan akibat, perkembangan, penyangkalan maupun penolakan dari apa yang sudah desain yang sudah ada.

Munculnya desain-desain itu sering kali merupakan terobosan baru seorang arsitek yang mencoba ‘jalur lain’ yang merupakan jawaban atas keinginan untuk merealisasikan impian kreativitasnya.


Arsitektur dekonstruksi


Deconstructivism, atau deconstructivist architecture atau yang lazim disebut dekonstruksi hadir pada tahun 1970an melengkapi berbagai langgam arsitektur yang masuk dalam postmodernism atau langgam post-modern.

Arsitektur dekonstruksi merupakan suatu pendekatan desain bangunan  yang merupakan usaha-usaha percobaan untuk melihat arsitektur dari sisi yang lain



Arsitektur dekonstruksi juga telah menggariskan beberapa prinsip penting mengenai arsitektur:

  1. Tidak ada yang absolut dalam arsitektur, sehingga tidak ada satu langgam yang dianggap terbaik sehingga semuanya memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang.

  1. Tidak ada pen’dewa’an tokoh dalam arsitektur sehingga tidak timbul kecenderungan pengulangan ciri antara arsitek satu dan yang lain hanya karena arsitek yang satu dianggap dewa yang segala macam karyanya harus ditiru.

  1. Dominasi pandangan dan nilai absolut dalam arsitektur harus diakhiri, sehingga perkembangan arsitektur selanjutnya harus mengarah kepada keragaman pandangan dan tata nilai.

  1. Pengutamaan indera pengelihatan sebagai tolok ukur keberhasilan suatu karya dalam arsitektur harus diakhiri. Potensi indera lain harus dapat dimanfaatkan pula secara seimbang.


Dekonstruksi dalam desain


Arsitektur modern seringkali menyebut dirinya sebagai arsitektur yang paling rasional, arsitektur yang paling memiliki teknologi tinggi, dan arsitektur yang memiliki sistem fungional yang sempurna sehingga pada waktu itu  tidak ada alternatif pemikiran lain di dalam arsitektur selain ‘berpikir monoton’ seperti halnya paham fungsional yang dimiliki oleh arsitektur modern.

Pengaruh dari suatu fenomena dari fungsi-fungsi yang dijanjikan dapat dirasakan pada bentukan yang terjadi, sehingga menghasilkan bentukan-bentukan yang tidak berkembang, seperti desain yang penuh dengan ‘kotak-kotak’ sederhana.
Makin lama keadaan ini menimbulkan kejenuhan, sehingga mulai timbul konflik penyangkalan dan usaha-usaha untuk keluar dari ‘jalur’ yang ada.

Dekonstruksi merupakan salah satu jalan keluar yang patut dipertimbangkan dari permasalahan-permasalahan yang timbul dari kejenuhan akan arsitektur modern.
Sehingga dapat dihasilkan pemahaman dan perspektif baru tentang arsitektur.

Pada arsitektur dekonstruksi yang ditonjolkan adalah geometri 3-D bukan dari hasil proyeksi 2-D sehingga muncul kesan miring dan semrawut yang menunjuk kepada kejujuran yang sejujur-jujurnya.
Penggunakan warna sebagai aksen juga ditonjolkan dalam komposisi arsitektur dekonstruksi sedangkan penggunaan tekstur kurang berperan.

Bangunan yang menggunakan langgam arsitektur dekonstruksi memiliki tampilan yang terkesan ‘tidak masuk akal’, dan memiliki bentukan abstrak yang kontras melalui permainan bidang dan garis yang simpang siur.

Pada arsitektur dekonstruksi yang dikomunikasikan adalah
        a. unsur-unsur yang paling mendasar, essensial, substansial yang dimiliki oleh arsitektur. 
         b. Kemampuan maksimal untuk berarsitektur dari elemen-elemen yang essensial maupun substansial.

Arsitektur dekonstruksi tidak mengikatkan diri kedalam salah satu dimensi Waktu (Timelessness). Pandangan seperti ini mengakibatkan timbulnya pandangan terhadap Dekonstruksi yang berbunyi "Ini merupakan kesombongan dekonstruksi."

Pelaksana arsitektur dekonstruksi


Kejenuhan terhadap ke’monoton’an mampu mengusik beberapa arsitek . Sehingga beberapa arsitek mulai membuat karya mutakhir yang desebut arsitektur dekonstruksi. Seperti yang dilakukan Peter Eisenman dengan koleganya Richard Meier pada thun 1970an. Beberapa bangunanpun sudah dianggap menjadi icon dari arsitektur dekonstruksi.

Seiring perkembangan arsitektur dekonstruksi, makin berkembang pula arsitek-arsitek yang menghasilkan karya karya yang luar biasa.
Diantara dari mereka adalah Frank O. Gehry, Zaha Hadid, Morphosis, Bernard Tschumi, Daniel Libeskind, Michael Soekin, Coop Himmelbau, Gunter Behnisch, Lebbeus Woods, Kazuo Shinohara.

Arsitektur Dekonstruksi dalam bangunan


Beberapa karya besar dari arsitek-arsitek yang menjunjung langgam dekonstruksi dapat dilihat pada uraian berikut.

  • VILA OLIMPICA HOTEL ARTS
Arsitek  : Frank O. Gehry
Lokasi   : Barcelona, Spanyol


The Vila Olimpica Hotel Arts berlokasi di Olympic Village yang memiliki luas 150.000 square feet. Dengan waktu pelaksanaan yang cukup lama (1989-1992), bangunan ini menjadi sebuah karya yang unik.
Dengan menampilkan bentukan – bentukan trimatra , bangunan yang merupakan transformasi dari bentuk ikan yang direalisasikan dalam sebuah konstruksi sepanjang 54 meter dengan ketinggian 35 meter. Dengan bentukan dan dimensi seperti ini, bangunan ini menjadi landmark bagi daerah sekitar.



Bangunan ini memamerkan penonjolan konstruksi yang mutakhir sebagai daya tarik yang menjadikan bangunan ini lebih hidup dan berirama. Pengkomunikasian antara hasil teknologi dan pemilihan bahan mampu berperan dalam meningkatkan elemen – elemen artistic dan estetik yang dominan pada bangunan ini.

Selain unsur –unsur yang lepas dari keteraturan, masih dapat kita amati bagian – bagian yang tak lepas dari ‘peninggalan’ pendahulunya, yaitu arsitektur modern. Hal ini nampak pada hadirnya unsur – unsur geometris yang terdapat pada sisi podium.
Sehingga dapat kita amati bagaimana arsitek melakukan perjalanan untuk menghasilkan karya, langkah – langkah apa yang menjadi pemikiran arsitek sebelum masuk kedalam dekonstruksi.


  • DENVER ART MUSEUM
Arsitek  : Daniel Libeskind
Lokasi   : Denver, Colorado – USA


Bangunan ini didirikan diatas lahan seluas 146.000 square feet dan menjadi bangunan yang memiliki konstruksi paling unik bagi lingkungan sekitarnya.
Hal yang pertama kali nampak pada bangunan ini adalah proyeksi trimatra yang nampak kontras namun menjadikan bangunan ini lebih berirama.


Bentukan yang penuh dengan bidang mencuat yang dikantilever menjadi daya tarik utama dari bangunan ini. Penggunaan metal, kaca, titanium dan batu-batu alam dianggap menambah sifat artistic dari bangunan ini.


Untuk dapat menghasilkan bentukan seperti ini tentunya juga mengandalkan kemampuan teknologi dan pemilihan bahan yang tepat dan memiliki spesifikasi yang tepat dan tentunya berkualitas tinggi.

Bangunan ini lebih cenderung mencerminkan ‘massa’ daripada ‘ruang’ yang ada didalamnya.
Sehingga eksprisi sang arsitek dapat dituangkan secara lugas tanpa ada batasan apapun.


  • VITRA INTERNATIONAL HEADQUARTERS
Arsitek  : Frank O. Gehry
Lokasi   : Basel, Switzerland

Bangunan ini berlokasi didaerah sub-urban di luar kota Basel yang dipenuhi oleh bangunan industri seperti pabrik serta apartment yang diperuntukkan sebagai pelengkap daerah baru yang sedang berkembang.

Sebagai bangunan yang berlokasi di daerah yang sedang berkembang, maka diperlukan hal – hal yang mampu menjadi daya tarik bagi keperluan komersial bangunan itu sendiri, terlebih bangunan ini juga diperuntukkan sebagai bangunan industri.


Karenanya pada bangunan ini, unsur ‘ruang’ masih diperhatikan dalam penggarapan desainnya, sehingga muncul bentukan yang lebih ‘sederhana’ jika dibandingkan dengan contoh kasus pada Denver Art Museum pada pembahasan sebelumnya. Bangunan ini nampak memperatahankan bentukan geometrisnya .

Meskipun bentukan yang terjadi lebih sederhana, namun tidak mengurangi eksistensi bangunan sebagai bagian dari arsitektur dekonstruksi. Permainan bidang masih menjadi unsur penangkap bagi eksistensi tersebut .
Unsur penangkap lain dapat dihadirkan dari permainan penggunaan bahan pada fasade eksterior bangunan. Nampak penggunaan metal dan permainan warna menjadi daya tarik dari bangunan ini.




  • THE TOWER OF BIEL AND OPEN ARCHITECTURE:

The Power and The Freedom

Arsitek  : Coop Himmelbau
Lokasi   : Forum Arteplage Biel, Switzerland

Menara-menara ini merupakan simbolisasi dari kekuatan dan kebebasan, disusun perbagian hanya dalam jangka waktu sebulan.
Desain konsep berorientasi pada konstruksi urban yang memberi kesan ringan namun kokoh.
         
Buah karya Wolf D. Prix, Helmut Swiczinsky and partner ini dibuat untuk keperluan The 6th Swiss National Exhibition tanggal 15 May 2002 hingga 20 October 2002. Dengan bentukan seperti ini nampak jelas bahwa bangunan ini mampu menjadi landmark yang memancarkan power dan kebebasan penuh.

Dapat dilihat bahwa bangunan ini sangat berani dalam permainan olahan bentuk, baik permainan bidang, garis dan massa. Permainan sense indera yang tidak hanya terpaku pada segi visual juga berperan dalam peletakan massa dan penggabungan massa menjadi nilai tambah yang pantas diperhitungkan.
Merupakan proyeksi karya 3 dimensi yang murni, tidak tampak seperti hanya sebuah kotak persegi namun lebih terlihat hidup dan berirama.


Bangunan ini sepenuhnya merupakan penuangan dari kreativitas tim arsitek sehingga nampak ‘lepas’ tanpa adanya batasan.
Estetika arsitekturalnya nampak pada pemanfaatan kecanggihan teknologi dan pemilihan bahan yang memiliki spesifikasi yang tepat sehingga dapat mendukung tampilan fisik bangunan.
Ketepatan menggunakan baja sebagai rangka yang di tutup oleh kaca dan terekspos pada malam hari akibat dari pendaran lampu makin menambah eksistensi bangunan ini.


tampak bangunan

aite plan



potongan









  • DER NEUE ZOLLHOF
          Arsitek  : Frank O. Gehry
          Lokasi   : Dusseldorf, Germany

Bangunan ini berlokasi di tepi sungai Rheine di daerah publik yang berskala urban. Menempati lahan seluas 28.000 meter persegi menjadikan kompleks bangunan ini mampu menghadirkan sesuatu tanpa memikirkan keterbatasan ruang.
         
           
Letaknya yang berada di tepi dermaga sungai menjadi nilai tambah karena memungkinkan terbentuknya open space di bagian muka kompleks bangunan yang membuat  perpaduan visualisasi bentuk bangunan terekam dengan komposisi yang baik.
         
Desain ketiga bangunan ini nampak berorientasi kepada ‘ruang’ didalamnya mengingat fungsi bangunan.
Namun batasan tersebut tidak lantas membatasi bentukan yang terjadi. Unsur simpang siur yang menjadi salah satu ciri dari arsitektur dekonstruksi masih nampak jelas .


Ketiga bangunan ini memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lainnya , namun tetap memberikan kesan dinamis pada kesatuannya.

         


Penampilan bentukan 3 dimensi membuat eksistensi bangunan ini sebagai bangunan yang berlanggam dekonstruksi tampak nyata. Permainan bidang – bidang menjadi salah satu pemicunya.



Selain permainan bidang – bidang geometris , permainan kecangihan teknologi konstruksi juga ditonjolkan dalam desain pada bangunan ini.
Hal ini ditunjang dengan pemanfaatan material yang tepat sehingga menunjang kesan yang hadir .



Penutup


Setelah melihat pembahasan dari contoh diatas, jelas bahwa arsitektur dekonstruksi menghembuskan kesegaran dengan menunjukkan eksistensinya sebagai alternatif pemikiran lain .
Namun hal ini tidak berhenti sampai disini dan menganggap dekonstruksi sebagai puncak dari kesempurnaan dalam desain arsitektur sehingga tidak menutup untuk munculnya langgam – langgam baru yang merupakan sanggahan , pembetulan , perkembangan , bahkan penolakan dari arsitektur dekonstruksi.
Desain Arsitektur Kuno Yang Paling Menakjubkan - Bangga akan apa yang kita capai dalam kemajuan IPTEK. Mungkin kita mengira bahwa pembangkit listrik tenaga surya, angin, dan lainnya merupakan teknologi canggih yang ditemukan oleh para ilmuwan di zaman modern ini. Tetapi, kita pasti tidak mengira bahwa desain teknologi yang mirip sudah lebih dulu diciptakan oleh peradaban zaman dahulu.

Jumat, 18 November 2011

Batu

).
Batu Balanced terletak di taman Garden of the Gods di Colorado Springs, CO.
Dalam geologi, batu adalah benda padat yang tebuat secara alami dari mineral dan atau mineraloid. Lapisan luar padat Bumi, litosfer, terbuat dari batu. Dalam batuan umumnya adalah tiga jenis, yaitu batuan beku, sedimen, dan metamorf. Penelitian ilmiah batuan disebut petrologi, dan petrologi merupakan komponen penting dari geologi. . Dalam bangunan batu biasanya dipakai pada pondasi bangunan untuk bangunan dengan ketinggian kurang dari 10 meter, Batu juga dipakai untuk memperindah fasade bangunan dengan memberikan warna dan tekstur unik dari batu alam.

Pertambangan Bojonegoro


Gypsum
Kualitas gypsum yang ada cukup baik diperkirakan  :
> Luas 446 Ha
> Jumlah tonase 415,245 ton.
Daerah yang berpotensi sumber daya mineral gypsum ini
antara lain di Dusun Bakalan Kubiran, Desa Gapluk,
Kecamatan Purwosari dan Desa Sambong, Dusun
Kaliglonggong, Desa Mojodelik, Kecamatan Ngasem.



http://fariable.blogspot.com




1.Kaleng


Berbagai jenis kaleng untuk makanan kaleng
Kaleng adalah lembaran baja yang disalut timah. Bagi orang awam, kaleng sering diartikan sebagai tempat penyimpanan atau wadah yang terbuat dari logam dan digunakan untuk mengemas makanan, minuman, atau produk lain. Dalam pengertian ini, kaleng juga termasuk wadah yang terbuat dari aluminium.
Kaleng timah (tin can) merupakan pengembangan dari penemuan Nicolas Appert pada dasawarsa 1800-an. Produk ini dipatenkan oleh seorang berkebangsaan Inggris, Peter Durand pada 1810. Berkat penemuan produksi massal, pada akhir abad ke-19, kaleng timah menjadi standar produk konsumen. Timah dipilih karena relatif tidak beracun dan menambah daya tarik kemasan karena berkilat dan tahan karat.

2. kelapa

  Solusi Pengelolaan Sampah Di Kota Semarang

 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SAMPAH (PLTS) SEBAGAI SOLUSI PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA SEMARANG DAN UPAYA MENGATASI KRISIS ENERGI LISTRIK

Jumat, 11 November 2011

mereposisi nilai lokal dalam arsitektur


sedikit berbagi atas apa yang bisa saya tangkap ..
bangunan ini merupakan bentuk dari kebutuhan manusia yang menginginkan adanya tempat untuk tinggal, berlindung, dan membentuk suatu keluarga.


FUNGSI
SEBAGAI KARYA BUDAYA
menurut VICTOR PAPANEK 
karya arsitektur memiliki fungsi yang ditentukanoleh :
1.kebutuhan (needs/requirement)
2.teknologi (technology)
3.kegunaan (usability)
4.kesejamanan (time/period/age/era)
5.estetik (aesthetics and art)
6.asosiasi (association)

Sabtu, 22 Oktober 2011

Sensasi Hunian Urban



Aksentuasi di “Rumah Tumbuh”



Tata Letak Linier yang Efektif



FORMASI KUBUS YANG DINAMIS

Konsep Hunian “Ringan“ Bersinergi



“Hunian Hijau” yang Atraktif


RUMAH KOTAK KAYU




INSPIRASI NUANSA PEDESAAN



“BERMAIN” DENGAN MASSA DAN RUANG



FORMASI KUBUS DINAMIS



DESAIN BERKARAKTER



Karakter Kuat Rumah Kayu



LIMBAH PERAHU SEBAGAI ELEMEN HUNIAN